Kamis, 28 Agustus 2008

Mengendalikan Nafsu Makan

Tip Mengendalikan Nafsu Makan


Foto: Corbis
NAFSU makan merupakan tantangan bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan. Tapi bukan berarti bahwa Anda tidak mungkin menahannya, khususnya setelah para ilmuwan dan ahli terapi meneliti secara khusus kekuatan dari nafsu makan dan bagaimana menguranginya. Sebenarnya hal ini tidaklah sulit untuk dilakukan, selama Anda memiliki pengetahuan yang tepat dan motivasi yang cukup untuk menjalankannya. Berikut beberapa tip untuk memonitor dan mengurangi nafsu makan Anda.

Makanlah lebih sering

Salah satu penyebab nafsu makan yang tidak terkendali adalah seringnya skip makan alias tidak makan pada saat makan tiba. Hal ini mengakibatkan sensor selera pada lidah dan sinyal lapar dari otak menjadi lebih hebat. Dengan makan lebih sering, sensor ini lebih terkendali sehingga lebih kecil kemungkinan untuk mendapatkan nafsu makan yang menggebu-gebu.

Makan lebih banyak sayuran

Sayuran adalah makanan yang kaya akan serat. Serat yang masuk ke dalam lambung akan mengembang. Serat juga lebih sulit terurai dalam tubuh sehingga menjadikan pengosongan lambung lebih lambat. Hasilnya adalah rasa kenyang yang lebih bertahan lama. Sehingga bila saatnya makan, tubuh masih tidak terasa terlalu lapar untuk membangunkan sinyal lapar dari otak.

Makan lebih banyak protein

Selain mengkonsumsi sayuran, Anda juga harus mengimbanginya dengan mengkonsumsi protein. Karena kebanyakan orang lebih mudah kekurangan protein daripada kekurangan karbohidrat maupun lemak. Padahal protein adalah nutrisi yang sangat ampuh untuk mengendalikan nafsu makan. Selain dipecah menjadi asam amino yang berperan dalam ratusan fungsi dalam tubuh (termasuk pembentukan hormon dan pengiriman sinyal kenyang ke otak), protein yang banyak ditemukan dalam daging, ayam, ikan, telur, susu, tempe, dan tahu ini juga sangat baik untuk menjaga metabolisme tubuh agar tetap aktif dan sehat.

Pergi ke toko lilin

Jika suatu saat tiba-tiba Anda memiliki hasrat untuk ngemil, cobalah menyalakan lilin beraroma. Peneliltian menunjukkan bahwa aroma dari lilin tersebut dapat menekan nafsu makan. Aroma yang berguna dengan baik untuk menekan nafsu makan yaitu apel, peppermint, dan pisang.

Tekan nafsu makan

Anda tidak akan menemukan saran ini diperpustakaan obat-obatan tradisional. Ketika tidak berdaya melawan nafsu makan Anda, coba cubit area kecil dari tulang rawan, tempat di mana rahang Anda menempel tepat di bawah telinga. Beberapa ahli akupunktur mengatakan bahwa ini adalah titik pengendalian nafsu makan. Lakukan selama setengah menit.

Makan makanan yang cepat mengenyangkan

Untuk makan lebih sedikit pada waktu makan dan ngemil, pilihlah makanan yang memiliki tingkat kekenyangan tinggi. Artinya, makanan itu lebih mengenyangkan dibandingkan dengan makanan lain. Anehnya, meskipun makanan berlemak itu enak dan membuat Anda kenyang, ternyata makanan itu tidak memiliki nilai tinggi dalam skala mengenyangkan karena Anda cenderung makan lagi. Beberapa makanan yang mengenyangkan yaitu selai kacang, kentang, pasta cokelat, kacang hijau matang, anggur, dan jeruk.
(Genie/Genie/tty)

http://lifestyle.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/08/25/27/139740/tip-mengendalikan-nafsu-makan

WATER TREATMENT

mau tau water treatment..,,???
liat aja di link-link berikut ini..,,

http://www.activated-carbon.com/carbon.html

http://www.normal.org/gov/water/WaterTreatment.asp

http://www.water-treatment.org.uk/water_filters.html

http://utilities.columbus.gov/About_Us/WaterTreatmentProcess.htm

http://www.greeleygov.com/Water/watertreatment.aspx

Selasa, 12 Agustus 2008

The impact of global warming in Asia


Click on the numbered icons below for more information.
Global Warming Hotspots Map

The Asian region spans polar, temperate, and tropical climates and is home to over 3 billion people. As the climate warms, many mountain glaciers may disappear, permafrost will thaw, and the northern forests are likely to shift further north. Rapid population growth and development in countries like China and India will put additional pressures on natural ecosystems and will lead to a rapid rise in the release of greenhouse gases into the atmosphere unless steps are taken to curtail emissions.

Fingerprints

1. Llasa, Tibet -- Warmest June on record, 1998. Temperatures hovered above 77�F for 23 days.

59. Garhwal Himalayas, India -- Glacial retreat at record pace. The Dokriani Barnak Glacier retreated 66 ft (20.1 m) in 1998 despite a severe winter. The Gangorti Glacier is retreating 98 ft (30 m) per year. At this rate scientists predict the loss of all central and eastern Himalayan glaciers by 2035.

62. Tien Shan Mountains, China -- Glacial ice reduced by one quarter in the past 40 years.

90. Southern India - Heat wave, May 2002. In the state of Andhra Pradesh temperatures rose to 120�F, resulting in the highest one-week death toll on record. This heat wave came in the context of a long-term warming trend in Asia in general. India, including southern India, has experienced a warming trend at a rate of 1�F (0.6�C) per century.

91. Nepal - High rate of temperature rise. Since the mid-1970s the average air temperature measured at 49 stations has risen by 1.8�F (1�C), with high elevation sites warming the most. This is twice as fast as the 1�F (0.6�C) average warming for the mid-latitudinal Northern Hemisphere (24 to 40�N) over the same time period, and illustrates the high sensitivity of mountain regions to climate change.

93. Taiwan - Average temperature increase. The average temperature for the island has risen 1.8-2.5�F (1-1.4�C) in the last 100 years. The average temperature for 2000 was the warmest on record.

94. Afghanistan - 2001 - Warmest winter on record. Arid Central Asia, which includes Afghanistan, experienced a warming of 0.8-3.6�F (1-2�C) during the 20th century.

95. Tibet - Warmest decade in 1,000 years. Ice core records from the Dasuopu Glacier indicate that the last decade and last 50 years have been the warmest in 1,000 years. Meteorological records for the Tibetan Plateau show that annual temperatures increased 0.4�F (0.16�C) per decade and winter temperatures increased 0.6�F (0.32�C) per decade from 1955 to 1996.

96. Mongolia - Warmest century of the past millennium. A 1,738-year tree-ring record from remote alpine forests in the Tarvagatay Mountains indicates that 20th century temperatures in this region are the warmest of the last millennium. Tree growth during 1980-1999 was the highest of any 20-year period on record, and 8 of the 10 highest growth years occurred since 1950. The 20th century warming has been observed in tree-ring reconstructions of temperature from widespread regions of Eurasia, including sites in the Polar Urals, Yakutia, and the Taymir Peninsula, Russia. The average annual temperature in Mongolia has increased by about 1.3�F (0.7�C) over the past 50 years.

119. Chokoria Sundarbans, Bangladesh - Flooded mangroves. Rising ocean levels have flooded about 18,500 acres (7,500 hectares) of mangrove forest during the past three decades. Global sea-level rise is aggravated by substantial deltaic subsidence in the area with rates as high as 5.5 mm/year.

120. China - Rising waters and temperature. The average rate of sea-level rise was 0.09 +/- 0.04 inches (2.3 +/- 0.9 mm) per year over the last 30 years. Global sea-level rise was aggravated locally by subsidence of up to 2 inches (5 cm) per year for some regions due to earthquakes and groundwater withdrawal. Also, ocean temperatures off the China coast have risen in the last 100 years, especially since the 1960s.

126. Bhutan - Melting glaciers swelling lakes. As Himalayan glaciers melt glacial lakes are swelling and in danger of catastrophic flooding. Average glacial retreat in Bhutan is 100-130 feet (30-40 m) per year. Temperatures in the high Himalayas have risen 1.8�F (1�C) since the mid 1970s.

127. India - Himalayan glaciers retreating. Glaciers in the Himalayas are retreating at an average rate of 50 feet (15 m) per year, consistent with the rapid warming recorded at Himalayan climate stations since the 1970s. Winter stream flow for the Baspa glacier basin has increased 75% since 1966 and local winter temperatures have warmed, suggesting increased glacier melting in winter.

130. Mt. Everest - Retreating glacier.The Khumbu Glacier, popular climbing route to the summit of Mt. Everest, has retreated over 3 miles (5 km) since 1953. The Himalayan region overall has warmed by about 1.8�F (1�C) since the 1970s.

131. Kyrgyzstan - Disappearing glaciers. During 1959-1988, 1,081 glaciers in the Pamir-Altai disappeared. Temperatures in the mountains of Kyrgyztan have increased by 0.9-2.7� F (0.5-1.5�C) since the 1950s.

142. Siberia - Melting permafrost. Large expanses of tundra permafrost are melting. In some regions the rate of thawing of the upper ground is nearly 8 inches (20 cm) per year. Thawing permafrost has already damaged 300 buildings in the cities of Norilsk and Yakutsk. In Yakutsk, the average temperature of the permanently frozen ground has warmed by 2.7 �F (1.5�C) during the past 30 years.


Harbingers

18. Indonesia -- Malaria spreads to high elevations. Malaria was detected for the first time as high as 6,900 feet (2103 m) in the highlands of Irian Jaya in 1997.

50. Philippines -- Coral reef bleaching.

51. Indian Ocean -- Coral reef bleaching (inclues Seychelles; Kenya; Reunion; Mauritius; Somalia; Madagascar; Maldives; Indonesia; Sri Lanka; Gulf of Thailand [Siam]; Andaman Islands; Malaysia; Oman; India; and Cambodia).

52. Persian Gulf -- Coral reef bleaching.

77. Korea -- Heavy rains and flooding. Severe flooding struck during July and August, 1998, with daily rainfall totals exceeding 10 inches (25.4 cm).

87. Indonesia -- Burning rainforest, 1998. Fires burned up to 2 million acres (809,371 hectares) of land, including almost 250,000 acres (101,172 hectares) of primary forest and parts of the already severely reduced habitat of the Kalimantan orangutan.

88. Khabarovsk, Russia -- Wildfires threaten tiger habitat, 1998. Drought and high winds fueled fires that destroyed 3.7 million acres (1,497,337 hectares) of taiga and threatened two important nature reserves that are habitat for the only remaining Amur tigers.

103. Bangladesh - Link between stronger El Ni�o events and cholera prevalence. Researchers found a robust relationship between progressively stronger El Ni�o events and cholera prevalence, spanning a 70-year period from 1893-1940 and 1980-2001. There has been a marked intensification of the El Ni�o/Southern Oscillation phenomenon since the 1980s, which is not fully explained by the known shifts in the Pacific basin temperature regime that began in the mid-1970s. Findings by Rodo et al. are consistent with model projections of El Ni�o intensification under global warming conditions. The authors make a strong case for the climate-health link by providing evidence for biological sensitivity to climate, meteorological evidence of climate change, and evidence of epidemiological change with global warming. The study likely represents the first piece of evidence that warming trends over the last century are affecting human disease.

105. Lake Baikal, Russia - Shorter freezing period. Winter freezing is about 11 days later and spring ice breakup is about 5 days earlier compared to a century ago. Some regions of Siberia have warmed by as much as 2.5�F (1.4�C) in just 25 years.

147. Iran - Desiccated wetlands, 2001 Ninety percent of wetlands have dried up after 2 years of extreme drought. Much of South West Asia has experienced a prolonged three-year drought that is unusual in its magnitude. Out of 102 years of record, 1999, 2000, and 2001 rank as the fifth, third, and seventh driest on record. 1999-2000 was the driest winter on record.

148. Pakistan - Longest drought on record, 1999-2001. The prolonged three-year drought, which covers much of South West Asia, has affected 2.2 million people and 16 million livestock in Pakistan.

149. Tajikistan - Lowest rainfall in 75 years, 2001. 2001 marked the third consecutive year of drought, which has destroyed half the wheat crop.

150. Korea - Worst drought in 100 years of record, 2001. It coincided with an average annual temperature increase in Asia�s temperate region, which includes Korea, by more than 1.8�F (1�C) over the past century. The warming has been most pronounced since 1970.

155. China - Disappearing Lakes, 2001. More than half of the 4,000 lakes in the Qinghai province are disappearing due to drought. The severity of the impact is exacerbated by overpumping of aquifers. Annual average temperature in China has increased during the past century, with pronounced warming since 1980. Most of the warming has been in northern areas, including Qinghai Province, and in the winter.

source :

http://www.climatehotmap.org/asia.html

to see all:

http://www.climatehotmap.org/

Minggu, 10 Agustus 2008

Air Kelapa

Air Kelapa


Air kelapa, terutama kelapa muda, memang menyegarkan, juga memiliki banyak manfaat. Dengan sedikit usaha, air kelapa muda bisa Anda gunakan untuk mengobati jerawat dan lainnya.

Menghilangkan jerawat

Tuang segelas air kelapa dalam wadah berisi parutan 3 ruas kunyit. Biarkan semalam dalam lemari es. Setelah itu, bubuhkan tiga sendok teh bubuk cendana ke dalamnya. Simpan lagi selama tiga hari, kemudian saring ramuan dengan kain kasa. Oleskan sari larutan tersebut pada wajah yang berjerawat dua kali sehari sampai jerawat lenyap.

Mencegah kerutan wajah

Wajah Anda berkerut? Basuhlah wajah dengan air kelapa, sesering Anda suka. Wajah Anda pun akan kembali kencang.

Mencegah ubanan

Seringkali merasa was-was karena melihat beberapa helai rambut yang mulai memutih? Larutkan satu sendok teh garam dapur dalam air kelapa hijau segar. Gunakan setelah keramas. Setelah itu, biarkan selama beberapa menit di kepala sambil dipijat-pijat. Bilas dengan air bersih.

Meningkatkan gairah seksual

Kurang bergairah? Campurkan air kelapa muda dengan sedikit madu alam, lalu minum. Ramuan ini berkhasiat merangsang pusat-pusat seksual tubuh.

Suara merdu

Agar suara Anda lebih merdu, minum segelas air kelapa muda yang telah diembunkan selama semalam. Lakukan selama seminggu.

(Infosehat/dila)


sumber : http://www.suaramerdeka.com/

5 Facts on Tobacco and Second-Hand Smoke

Child wearing a smoke maskTobacco is the leading preventable cause of death in the world. It causes 1 in 10 deaths among adults worldwide. In 2005, tobacco caused 5.4 million deaths, or an average of one death every 6 seconds. At the current rate, the death toll is projected to reach more than 8 million annually by 2030 and a total of up to one billion deaths in the 21st centur

Second-hand tobacco smoke is dangerous to health. It causes cancer, heart disease and many other serious diseases in adults. Almost half of the world’s children breathe air

polluted by tobacco smoke, which worsens their asthma conditions and causes dangerous diseases. At least 200 000 workers die every year due to exposure to second-hand smoke at work.

This fact file explains why ensuring a smoke-free environment is the only way to protect ourselves from the lethal ill effects of tobacco smoke.

Fact 1

Tobacco is the leading preventable cause of death in the world. It causes 1 in 10 deaths among adults worldwide. In 2005, tobacco caused 5.4 million deaths, or an average of one death every 6 seconds. The death toll is projected to reach more than 8 million by 2030 if current trends continue.

Fact 2

Tobacco kills up to half of its regular users. On average 29% of people around the world are smoking tobacco. Smoking is more common among men - 47.5% of all men smoke compared to 10.3% of women.

Fact 3

More than 80% of the world’s more than one billion smokers live in low- and middle-income countries. Unless urgent action is taken, by 2030, more than 80% of tobacco related deaths will occur in the developing world.

Fact 4

Tobacco caused 100 million deaths in the 20th century. If current trends continue, there could be up to one billion deaths in the 21st century.

Fact 5

The smoke produced by burning tobacco products is known as second-hand tobacco smoke or environmental tobacco smoke. Tobacco smoke in enclosed spaces is breathed by everyone, exposing both smokers and non-smokers to its harmful effects. This is commonly referred to as involuntary smoking or passive smoking.

source : http://www.who.int/features/factfiles/tobacco/tobacco_facts/en/index4.html

Petai Pembangkit Energi

Petai Pembangkit Energi


Siapa menyangka, petai sama hebatnya dengan apel. Ya, si biang bau mulut ini mengandung tiga macam gula alami yaitu sukrosa, fruktosa dan glukosa yang dikombinasikan dengan serat.

Kombinasi kandungan ini mampu memberikan dorongan tenaga secara instan, yang bertahan cukup lama dan cukup besar efeknya. Riset membuktikan dua porsi petai mampu memberikan tenaga yang cukup untuk melakukan aktivitas berat selama 90 menit.

Penelitian juga membuktikan bahwa petai tidak hanya memberikan energi, namun juga mampu mencegah bahkan mengatasi beberapa macam penyakit dan kondisi buruk seperti:

Depresi

Petai efektif mengatasi depresi karena biji petai mengandung tryptophan, sejenis protein yang diubah tubuh menjadi serotonin. Inilah yang akan membuat rileks, memperbaiki mood dan secara umum membuat seseorang lebih bahagia.

PMS (premenstrual syndrome)

Jika mengalami PMS saat menstruasi, Anda tidak perlu minum pil ini ataupun itu, cukup atasi dengan makan petai. Vitamin B6 yang dikandung petai mengatur kadar gula darah, yang dapat membantu mood.

Anemia

Dengan kandungan zat besi yang tinggi, petai dapat menstimulasi produksi sel darah merah dan membantu apabila terjadi anemia.

Tekanan darah tinggi

Buah tropis unik ini sangat tinggi kalium, tetapi rendah garam, sehingga sangat sempurna untuk memerangi tekanan darah. Begitu tingginya, sehingga FDA Amerika mengizinkan perkebunan petai untuk melakukan klaim resmi mengenai kemampuan buah ini untuk menurunkan resiko tekanan darah dan stroke.

Sembelit

Karena kandungan seratnya yang tinggi, petai akan mempermudah menormalkan kembali proses pencernaan.

Obat mabuk

Salah satu cara paling cepat untuk menyembuhkan "penyakit" akibat mabuk adalah milkshake petai, yang dimaniskan dengan madu. petai akan membantu menenangkan perut dan dengan bantuan madu akan meningkatkan kadar gula darah yang jatuh, sedangkan susu akan menenangkan dan kembali memperbaiki kadar cairan dalam tubuh.

Kekenyangan

Petai memiliki efek antasid pada tubuh, sehingga bila dada Anda terasa panas akibat kebanyakan makan, cobalah makan petai untuk mengurangi sakitnya.

Mual di pagi hari

Makan petai di antara jam makan akan membantu mempertahankan kadar gula dan menghindari muntah.

Gigitan nyamuk

Gatal akibat gigitan nyamuk, cobalah menggosok daerah yang terkena gigitan dengan bagian dalam kulit petai.

Luka lambung

Petai digunakan sebagai makanan untuk merawat pencernaan karena teksturnya yang lembut dan halus. Petai juga mampu menetralkan asam lambung dan mengurangi iritasi dengan melapisi permukaan dalam lambung.

Merokok

Petai dapat membantu menyembuhkan efek kecanduan nikotin akibat merokok karena mengandung vitamin B6 dan B12, juga kalium dan magnesium.


sumber : http://www.suaramerdeka.com/

Jumat, 08 Agustus 2008

Minuman Isotonik Bagi Pasien DBD

Minuman Isotonik Bagi Pasien DBD


Minuman isotonik mengandung berbagai mineral dan karbohidrat yang bisa membantu mengatasi hilangnya cairan dalam tubuh akibat keluarnya keringat. Minuman berion itu juga bermanfaat bagi penyakit yang penyembuhannya memerlukan pasokan cairan, seperti demam berdarah dengue (DBD). Itu disebabkan penderita DBD mengalami kebocoran plasma dalam darah sehingga memerlukan pasokan cairan yang banyak.

Dalam kondisi seperti itu, minuman isotonik bermanfaat memasok cairan yang dibutuhkan penderita, melengkapi terapi dengan cairan infus yang langsung diberikan ke pembuluh darah pasien.

Bagi para penderita diare yang banyak mengeluarkan cairan, minuman isotonik bisa membantu menyuplai cairan pengganti dan energi.

Meski demikian, terkadang ada orang-orang yang sensitif terhadap isotonik. Mereka malah justru mengalami diare setelah mengonsumsi minuman isotonik.

Selain itu, ada pula beberapa orang dengan penyakit tertentu yang tidak tahan dengan minuman isotonik. Penderita penyakit ginjal, misalnya, tidak boleh berlebihan menambah asupan mineral dari minuman isotonik, karena bisa memperparah penyakitnya. Demikian juga bagi orang-orang hipertensi, kelebihan natrium bisa berpengaruh pada meningkatnya tekanan darah.

Namun, Intan Laila, ahli gizi dari Klinik Medicare, Jakarta, menyebutkan bahwa minuman isotonik umumnya memiliki kandungan mineral yang relatif rendah. Karena itu, efek samping karena kelebihan mineral akibat terlalu banyak mengonsumsi minuman isotonik jarang dan bahkan belum pernah terjadi.

Untuk lebih amannya, konsumen perlu mengamati label pada kemasan minuman isotonik sehingga bisa memperkirakan berapa persen kebutuhan mineral yang sudah tercukupi dari minuman tersebut dan berapa persen yang masih harus dipenuhi dari sumber makanan dan minuman lain. Misalnya, air kelapa. Air kelapa memiliki komposisi yang hampir sama dengan minuman isotonik. Air kelapa mengandung karbohidrat, protein, mineral, termasuk K, Na, Ca, dan Mg serta vitamin, yakni vitamin C dan vitamin B kompleks.

Obat Tetes Mata Bisa Picu Kebutaan

Obat Tetes Mata Bisa Picu Kebutaan


Anda termasuk orang yang sering menggunakan obat tetes mata? Hati-hati, perhatikan dengan seksama bahan-bahan pembuatnya.

Hindari obat tetes mata yang mengandung corticosteroid. Sebab, pemakaian sembarangan dan tanpa petunjuk dokter dapat menyebabkan penyakit glukoma yang bisa berujung pada kebutaan. Obat tetes mata dengan corticosteroid termasuk jenis obat keras, yang bisa berbahaya bila digunakan dalam jangka waktu lama.

Hal tersebut diungkapkan dokter spesialis mata Admadi Soeroso dari Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. "Glukoma merupakan sejenis kerusakan mata yang disebabkan tekanan cairan terlalu tinggi di dalam bola mata dan berdampak pada kerusakan sel retina maupun serabut saraf sehingga ruang penglihatan menjadi semakin sempit dan akhirnya buta," jelas Admadi.

Di Indonesia, kini penyakit glukoma merupakan penyebab kebutaan nomor tiga selain katarak dan refraksi. Menurut Admadi, salah satu penyebabnya adalah penggunaan obat tetes mata secara serampangan dan tanpa petunjuk dokter.

Admadi mengingatkan, glukoma pada umumnya tidak diawali gejala-gejala khusus. Bahkan glukoma kerap tanpa gejala sama sekali. "Sehingga dalam banyak kasus, glukoma baru terdeteksi setelah si penderita mengalami kerusakan mata serius," katanya.

Yang umum terjadi, tiba-tiba penderita glukoma mengalami penyempitan penglihatan dan akhirnya mengalami kebutaan. Bila penanganan telah terlambat, glukoma tidak mungkin lagi disembuhkan baik dengan pengobatan maupun operasi sekalipun. Penyebabnya, karena sel endotel trabekular meshwork-nya telah hilang.

Untuk mencegahnya, kita harus rajin memeriksakan tekanan bola mata ke dokter, khususnya bagi yang berisiko tinggi seperti penderita tekanan darah tinggi arterial dan para pengguna obat tetes mata.

(Keluargasehat/dila)

Keren. . . ! ! !

Foto Anak Kembar Jolie & Pitt Dihargai Rp127 Miliar

news
(Istimewa)

Inilah foto pertama anak kembar Brad Pitt dan Angelina Jolie, Knox Leon dan Vivienne Marcheline, yang baru lahir. Jolie-Pitt sepakat bagi rilis eksklusif foto pertama anak kembar mereka pada majalah People dan Hello! seharga USD14 juta atau setara Rp127.400.000.000.

Kamis, 07 Agustus 2008

Tanda segitiga produk plastik

1-PETE#1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol-botol dengan bahan #1 dan #2 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.

kenapa?

Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.
Ada juga yang berbahaya BAGI PARA PEKERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PENGOLAHAN PET ATAUPUN DAUR ULANGNYA PLASTIK PET,

Kenapa?

Di dalam membuat PET, menggunakan bahan yang disebut dengan antimoni trioksida, bahan
Antimoni trioksida dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan, yaitu akibat menghirup debu yang mengandung senyawa tersebut.
Terkontaminasi senyawa ini dalam periode yang lama akan mengalami :
iritasi kulit dan saluran pernafasan.
Bagi pekerja wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, pun bila melahirkan, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan.
Untuk DIKETAHUI Mayoritas bahan plastik PET di dunia untuk :
serat sintetis (sekitar 60 %), di dalam pertekstilan PET biasa disebut dengan polyester
bahan dasar botol kemasan 30 %

2-HDPE#2. HDPE (high density polyethylene) biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Sama seperti #1 PET, #2 juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian.


3-V#3. V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.


4-LDPE#4. LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode #4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.


5-PP#5. PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.


6-PS#6. PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.


7-other#7. Other (biasanya polycarbonate) Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER
Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu :

SAN – styrene acrylonitrile,
ABS - acrylonitrile butadiene styrene,
PC - polycarbonate,
Nylon

bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate.


Apakah yang Dapat Kita Peroleh dari Informasi SIMBOL PLASTIK Tersebut?
1. Harus bijak dalam menggunakan plastik, khususnya kode 1, 3, 6, dan 7 (PC), seluruhnya
memiliki bahaya secara kimiawi. Gunakan hanya sekali pakai!
2. Akan aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (SAN atau ABS)